Sebenernya paspor saya masih berlaku sampai tahun depan, tapi beberapa waktu lalu saya beli tiket untuk penerbangan ke Haneda, masih dengan paspor lama yang saya miliki. Setelah dipikir-pikir kayaknya dengan adanya fasilitas visa waiver bagi pemegang e-passport sayang banget kalau gak dimanfaatin. Jadilah saya ngajuin aplikasi buat ganti paspor biasa ke e-paspor.
Rencananya pas libur lebaran nanti mau daftarin paspor barunya ke Konsulat Jepang biar lain kali bisa wara-wiri kesana. Nyobain aki, haru, natsu dan fuyu.
Oh ya, untuk pembuatan paspor sendiri sekarang menggunakan online system. Sebelum datang ke kantor imigrasi, pastikan untuk memperoleh jadwal antrian pengajuan paspor. Bisa unduh aplikasi antrian paspor di play store, lalu buat akun dan pilih jadwal kedatangan. Atau bisa juga melalui web resmi imigrasi, caranya sama saja, buat akun lalu pilih tanggal kedatangan.
Kuota di setiap kantor imigrasi sangat terbatas, jadi saya sarankan untuk selalu memantau ketersediaan kuota via aplikasi. Biasanya kuota dibuka pada hari jumat sore atau malam.
Dari pengalaman saya, saya harus menunggu selama 2 minggu untuk mendapatkan kuota. Kebetulan sata tinggal di daerah Ciputat sekarang, jadi saya memilih ULP 1 Jakarta Selatan di Ciputat. Setelah dapat kuota antrian, saya datang sesuai jadwal dan langsung disodori berkas untuk diisi oleh security yang bertugas. Setelah selesai mengisi berkas, saya baru ngeh kalau ternyata disana tidak untuk pembuatan e-paspor. Jadilah saya pulang dengan berkas yang menurut bapak security bisa langsung diserahkan ke petugas Imigrasi Jakarta Selatan.
Mencari kuota antrian lagi, lalu saya mendapat jadwal ulang untuk 2 minggu berikutnya.
Saya senang dengan pelayanan di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Hehehe... pengalaman pertama mengurus paspor di kantor imigrasi sebelumnya, antriannnya layaknya antrian mau berobat di klinik. Sempit dan panas, Cyin... tetanggan sama Lapas pun jadi gak dapet sinyal.
Untuk Imigrasi Jakarta Selatan, ruang tunggu dan pelayanannya saya bilang memuaskan, sih...
Saya datang pagi-pagi banget, lebih tepatnya nyubuh padahal tetep aja sih antrian disana baru dibuka jam 7. Tapi wong ndeso model saya tuh, suka mimpi buruk dan tidur gak tenang kalau ada agenda di pagi hari. Jadi dari pada telat, saya lebih milih datang kepagian. Dan alhamdulillah saya dapat antrian nomor 6 jadi tak perlu lama-lama menunggu.
Oh ya, paspor lama saya dicetak tahun 2011 jadi untuk penggantian ke e-paspor ini saya hanya perlu membawa paspor lama dan KTP (asli dan photo copy) saja. Setelah selesai dengan urusan data, saya mengurus pembayaran yang bisa dilakukan via transfer.
Dua minggu kemudia saya kembali ke kantor imigrasi untuk mengambil paspor baru yang sudah selesai. Paspor lama pun dikembalikan, namun dalam kondisi sudah digunting-gunting. Semoga visa waiver saya diapprove^^.
Aamiiin...