Kali ini saya mau berbagi gambar-gambar ketika saya belajar desain (orisinil ide sendiri lho, gak pake nyontek apalagi nyomot punya orang).
Konsep awalnya adalah mengambil nilai-nilai arsitektur jepang. Material yang dipakai adalah material-material alam yang banyak terdapat di sekitar kita. Malah saya pikir, untuk interiornya, penggunaan material "bekas" (reuse) sangat memungkinkan.
Beberapa foto saya pasang foto pribadi (narsis dikit lah...-jangan protes-...ini kan ceritanya bakal jadi rumah saya), ada juga foto magnae (bungsu) dan eternal magnae Super Junior (ini karena saya adalah fans dari si magnae, jadi ceritanya ini rumah masa depan kami. Mohon doa restunya ya pembaca^^).
Jendela yang lebar sebenarnya tidak hanya cocok untuk bangunan subtropis (seperti gambar di atas). Di negara tropis seperti Indonesia pun, jendela yang lebar akan sangat bermanfaat, tentunya dengan tetap mempertimbangkan kondisi iklim (seperti pertimbangan terhadap cahaya matahari dan hujan). Jendela yang lebar memungkinkan kita meminimalisir penggunaan lampu pada siang hari. Kita dapat memaksimalkan penggunaan sinar matahari sebanyak mungkin. Adapun untuk kawasan subtropis, sinar matahari yang masuk selain bermanfaat sebagai pencahayaan alami juga bermanfaat untuk menghangatkan suhu dalam ruangan.
Ketika membuat modeling rumah ini saya tidak benar-benar memikirkan akibat dari desain yang saya buat (suka-suka gue gitu deh...). Saya membuat salah satu dinding hanya dengan kisi-kisi, lalu ketika berniat mengedit, terpikirlah "lah ini, semriwing banget angin musim dingin masuk melalui celah kisi-kisi!". Dengan begitu jadilah ruangan ini saya sekat dengan pintu kaca. Dengan demikian, ruang tersebut jadi seperti teras namun tertutup dan dapat digunakan sebagai ruang terbuka. Kalau nanti ada waktu untuk mengedit lagi, mungkin saya akan membuka bagian atap atau menggantinya dengan atap kaca. Membuatnya menjadi ruang terbuka dan meletakan beberapa tanaman, menjadikannya sebagai taman kecil di rumah^^.
Selain makan dan jalan-jalan, hobi saya yang lainnya adalah tidur. Dalam dunia arsitektur (desain-red), kegemaran desainer terhadap sesuatu benar-benar sangat berpengaruh, buktinya ruangan pertama yang selalu ingin saya olah adalah kamar tidur, ini membuktikan betapa saya sangat mencintai tidur -_-!! (*maaf, abaikan keterangan ini).
Pada dasarnya ini adalah rumah perisrirahatan yang hanya ditempati pada waktu-waktu tertentu, sehingga untuk kamar tidur dibuat terbuka. Sekat menuju ruang duduk hanya dengan rak buku.
Saya punya cita-cita, kalau saya punya rumah, benda pertama yang ingin saya tata dengan rapi adalah buku-buku. Beberapa buku jaman sekolah masih saya simpan, semoga saja suatu hari nanti dapat saya deretkan di rak^^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar