Rabu, 07 Mei 2014

Ngelindur (Mengigau) dan Penyebabnya


Tadi pagi, pas bangun tidur kaki saya menginjak selembar poster dinding yang pada awalnya saya kira hanya saya copot dalam mimpi. Kayanya poster itu saya copot saat ngelindur (bahasa indonesianya: mengigau). Sebenarnya ini bukan pertama kali saya ngelindur, rada-rada ekstrim sih, sejak kecil saya kadang ngelindur sambil mondar-mandir atau pernah juga pergi ngambil centong ke dapur dalam keadaan mata tertutup alias masih tidur. Mendingnya gak ada yang lihat atau merhatiin saya pas ngelindur, tapi gak jarang juga kalau lagi tidur bareng temen, saya ngelindur malah diajakin ngobrol dan pagi-pagi cuma bisa cengo pas diceritain kalau semalem saya ngelindur.
Menurut KBBI, mengigau berarti berkata-kata tanpa disadari seperti pada waktu tidur atau sakit; meracau.
Dari beberapa artikel yang saya baca, ngelindur digolongkan sebagai parasomnia yakni perilaku tidak normal yang dilakukan tanpa sadar saat tertidur. Jenis parasomnia yang lain contohnya sleepwalking (berjalan saat tidur), sleepeating (makan saat tidur) atau bahkan sleeptexting (berkirim SMS saat tidur).
Hampir 50 persen anak berusia 3-10 tahun pernah mengalami gangguan ini, jauh lebih banyak dibandingkan orang dewasa yang angkanya hanya sekitar 5 persen. Sebuah survei tahun 2010 mengungkap, 1 dari 10 anak kecil ngelindur lebih dari sekali dalam sepekan.
Dalam banyak kasus, ngelindur tidak digolongkan sebagai gangguan kesehatan yang serius. Namun dalam kondisi tertentu, ngelindur perlu dikonsultasikan ke dokter misalnya jika ada indikasi sleep terror atau sering disebut juga night terror.
Sleep terror merupakan gangguan tidur yang menyebabkan seseorang berteriak histeris, meronta-ronta dan memukul-mukul plus menendang seperti sedang mimpi buruk. Seseorang yang sedang mengalami sleep terror biasanya sulit dibangunkan, lalu esok harinya bangun dalam kondisi kelelahan dan tidak bugar.
Beberapa faktor yang bisa memicu ngelindur maupun sleep terror seperti dikutip dari WebMD, Selasa (12/7/2011) antara lain sebagai berikut.
1. Sedang mengonsumsi obat-obatan,
2. Stres secara emosional,
3. Sedang demam,
4. Gangguan mental,
5. Penyalahgunaan obat terlarang.
Dikutip dari health.detik.com, jika bicara sambil tidur dimulai setelah seseorang berusia 25 tahun, biasanya hal itu datang bersama dengan masalah medis atau kejiwaan lainnya. Dalam kasus yang parah, ngelindur dapat berhubungan dengan kejang di malam hari.
Bagaimana mengatasinya?
1. Upayakan pergi tidur dan bangun di waktu yang teratur,
2. Hindari alkohol dan tembakau pada malam hari, juga hindari kafein sejak sore hari,
3. Upayakan mendapat tidur yang nyenyak setiap malam, dan
4. Meminimalkan stres dan kecemasan.
Tambahan lainnya dari saya, jangan lupa berdoa sebelum tidur ya^^.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar