Kamis, 29 Januari 2015

Visa Pertama di Paspor Baru, Yoohoo... Japan I'm coming!!!

Tadaaa...
Udah lama banget saya gak nengok dan corat-coret disini. Harap maklum, beberapa hari belakangan saya agak sibuk (bener-bener AGAK sibuk, karena sebenarnya saya selalu punya banyak waktu senggang), saya sibuk nonton drama, ketawa-ketawa dan nangis-nangis gaje. Hahaha...
Beberapa hari yang lalu saya juga bolak-balik ke kedutaan Jepang di dekat Bundaran HI (kalau naik busway dulu ada Halte Bundaran HI yang posisinya tepat di depan gedung kedubes Jepang, tapi berhubung haltenya dibongkar karena ada pekerjaan MRT, saya turun di Halte Sarinah jalan sekitar 200 meter ke gedungnya). Yattaaa... masih berasa mimpi di siang bolong, saya akan berangkat ke Jepang bulan Februari ini untuk ikutan seminar dan workshop. Bismillah... semoga semua dilancarkan hingga hari H, berangkat dengan selamat dan dua puluh hari kemudian kembali lagi ke tanah air dengan selamat pula. Amin.
Ini pengalaman pertama saya bikin visa dan insya allah jadi pengalaman pertama juga pergi keluar negeri jadi semua proses benar-benar baru saya coba, mulai dari mengumpulkan dokumen peryaratan visa sampai pengambilan visa di kantor kedubes.
Saya pergi dalam rangka seminar jadi persyaratan visa saya relatif mudah, yaitu:
1. Formulir, bisa didownload disini.

Untuk foto, ukurannya 4,5 x 4,5 dengan latar belakang putih. Kalau pergi ke studio foto di sekitaran Jakarta, saya rasa ukuran ini tidak asing, karena pengalaman saya kemarin, ketika menyebutkan ukuran tersebut penjaga studio sudah tahu kalau itu untuk visa ke Jepang. Oh ya, fotonya jangan diedit (pasang muka apa adanya aja... gak usah dimulus-mulusin,hehe). Dan bagi yang berjilbab, foto untuk pengajuan visa boleh juga pakai jilbab cuma jidatnya agak dibuka lebar ya... heuheu... gak jauh beda sama buat paspor lah.

2. Jalwal perjalanan (itinerary), bisa dicek disini.

Jadwalnya isi selengkap mungkin, bahkan cantumkan pula jam untuk tanggal berangkat dan pulang, naik pesawat apa, menginap dimana dan sebagainya. Kalau misalkan mau menginap di hotel, tuliskan juga nama dan alamat hotelnya. Biasanya diminta bukti booking hotel, coba aja googling dulu kira-kira nanti mau nginep dimana. Saya kebetulan mau menumpang di tempat dosen saya yang kebetulan sekarang sedang kuliah disana, beliau berbaik hati ngasih copy-an ID cardnya jadi sebagai data pendukung saya lampirkan juga copy ID card tersebut.

3. KTP dan surat rekomendasi dari kantor atau surat keterangan masih aktif kuliah bagi mahasiswa.

Syarat utamanya sih itu aja, tapi jangan lupa lampirannya:

1. Surat undangan dari penyelenggara seminar. Saya dapet surat itu via EMS, waktu itu kalau tidak salah dikirim dari Jepang hari sabtu, hari selasa sudah sampai di tempat saya.
2. Bukti pemesanan tiket pesawat PP (berhubung visa yang saya ajukan untuk kunjungan jangka pendek, jadi lampirkan bukti pemesanan tiket untuk pulang dan pergi).
Oh ya, waktu mengajukan visa, tiket yang saya lampirkan ada 2 maskapai (hehe... buat selengkap mungkin supaya pihak kedubes tidak khawatir dengan rencana perjalanana kita), pertama untuk penerbangan Jakarta-Osaka-Jakarta dan yang kedua Osaka-Fukuoka-Osaka.
Seminar saya di Fukuoka, cuma untuk menghemat ongkos saya disarankan ambil rute Jakarta-Osaka-Fukuoka.
3. Bukti booking hotel/alamat tempat tinggal kita di Jepang.

Setelah seluruh persyaratan lengkap, hari selasa semua dokumen saya serahkan ke petugas dan katanya kalau tidak ada masalah hari jumat visanya sudah bisa diambil dan diingatkan juga untuk membawa uang Rp. 320.000,- ketika mau ambil. Sayangnya hari jumat hujan turun hampir sepanjang hari, jadilah saya putuskan untuk mengambil visa hari senin.
Oh ya, untuk penyerahan dokumen pengajuan visa, layanannya hari senin sampai jumat jam 08.30 sampai jam 12.00. Sedangkan untuk pengambilan sendiri hari senin sampai jumat jam 13.30 sampai 15.00. Selain itu, pembuatan visa juga diharuskan sesuai wilayah yuridiksi, misalnya saya dari Jawa Barat, pengajuan visanya di Kantor Jakarta. Untuk lebih lengkapnya info bisa dilihat disini
Hari senin, tiga menit menuju jam 13.30 saya tiba di kantor kedubes ternyata nomor antrian saya sudah harus menunggu sebanyak dua puluh nomor. Sepertinya budaya orang Jepang yang tepat waktu diaplikasikan dengan baik di kantor ini, karena meski nomor antrian kita menunggu cukup panjang, cara kerja dan pelayanannya efisien, jadi gak bikin kesel. Tibalah giliran nomor saya dipanggil. Begitu paspor diserahkan, petugasnya bilang "gratis ya,". Eh? Saya melongo. Khawatir salah dengar saya pun memastikan "ini gratis?". Petugasnya menjawab dengan ramah "iya, gratis". Wahhh... alhamdulillah. Rejeki, sodara-sodara! Tapi karena terbuai dengan kegratisan tersebut, saya sampais lupa nanya kenapa bisa gratis...

Yah... begitulah pengalaman saya mengurus visa untuk seminar bulan depan.
Insya allah nanti saya ceritakan lagi tentang perjalanan pertama saya ini. Yoohoo... architecture and adventure. Saya suka kedua hal ini, mari bercerita tentang hal-hal baru yang kita temui di luar sana :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar